Rabu, 23 Mei 2012

galau ku



Andai lidah ini sanggup melempar kata

ingin kuucap segala penat yang membeban
rasa sembilu menancap menghujam luka
namun sayang bibir tak kuasa membilang
hingga jari jemariku memilin merangkai abjad
menguntai terjuntai bagai mayang terurai
mengungkap gambaran diri lewat bait puisi
pada bentangan langit kulayangkan kata tanya
kenapa hati tertikam duka nan melara
pada hamparan samudera kutebar jala tanya
mengapa sukmaku tak menyatu  raga
pada hembus bayu kusematkan butiran galau
agar tersangkut di tiap ranting berdaun teduh
hingga gelisah jiwa berpayung jawab
mata bathinku pekat,menggelap kelam
meski di jarak sejengkal lentera menerang cahaya
hingga kaki tak mampu berdiri menopang diri
karna sayap-sayap gairahku patah
kucari pada batas sunyi berbekal resah
sampai kutemu tiang tuk menyandarkan lelah
tak peduli meski menggelepar-gelepar didera siksa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar